Siapa yang menyangka Kabupaten Bojonegoro suatu Kabupaten yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan
Jawa Tengah ini mempunyai pesona alam yang luar biasa indahnya. Selama ini
Kabupaten Bojonegoro yang dikenal dengan minyak bumi, banjir, dan kekeringannya
kini memiliki tempat – tempat wisata alam yang patut dijadikan referensi para
traveller semuanya.
Beberapa objek wisata tersebut
memang letaknya jauh dari pusat kota Bojonegoro, memiliki akses jalan yang belum
sepenuhnya bagus, dan masih belum ada pembenahan menjadikan objek wisata yang
ada terkesan alami. Dijamin para traveller yang menyukai tantangan akan semakin
penasaran berkunjung ke Kabupaten Bojonegoro.
Beberapa tempat wisata di Kabupaten
Bojonegoro yang menyimpan potensi alam begitu besar terletak di Bojonegoro
selatan seperti di Kecamatan Gondang, Temayang, Dander, dan Sekar. Namun bukan
berarti di daerah Bojonegoro lainnya tidak memiliki potensi wisata alam yang
baik, seperti di Kecamatan Malo, Padangan, dan Kedewan.
Berbicara wisata alam Bojonegoro
selatan ada beberapa wisata yang dapat penulis rekomendasikan untuk kalian.
Pertama, Air Terjung Kedung Maor yang terletak di Desa Kedung Sari, Kecamatan
Temayang. Objek wisata ini terdiri kedung yang berarti kolam, air terjun, dan
sungai yang masih alami. Air terjun ini tampak pula seperti green canyon dengan
batu – batuan yang tampak berwarna hijau karena tertutup lumut di dasarnya.
Selain pemandangan di sekitar aliran sungai dan air terjun masih tampak alami
dengan dikelilingi hutan jati yang masih lebat. Namun pengunjung harus berhati
– hati karena jalur yang menurun menuju air terjun licin dapat mengakibatkan
celaka jika tak berhati – hati.
Kedua, bergeser sedikit ke selatan
±15 menit anda dapat menuju Waduk Pacal. Waduk Pacal yang merupakan waduk
peninggalan masa kolonial Belanda yang dibangun tahun 1833. Waduk ini
difungsikan sebagai pengatur air irigasi di pertanian di wilayah Kabupaten
Bojonegoro sejak zaman Belanda hingga kini, dahulu Belanda membangun waduk ini karena sering mengalami kekeringan berkepanjangan saat musim kemarau. Di
Waduk Pacal ini akan merasakan sensasi melihat hutan jati yang rimbun di
sekelilingnya, sehingga udara Bojonegoro yang panas di tempat ini tak akan
terasa mengingat masih lebatnya pepohonan di sekitarnya. Jika ada ingin sensasi
berbeda, anda bisa naik perahu bebek yang disewakan mengelilingi area Waduk
Pacal dan melihat bagaimana megahnya waduk peninggalan Belanda yang telah
berusia ratusan tahun.
Bergeser dari Waduk Pacal terus ke
Selatan dengan waktu tempuh ±45 menit, traveller dapat berkunjung ke wisata
alam Air Terjun Kedung Gupit yang terletak di Desa Krondonan, Kecamatan
Gondang. Air terjun ini memiliki medan yang lumayan ekstrim karena
infrastruktur yang masih belum memadai. Disamping itu akses lokasi menuju air
terjun pengunjung juga harus berjalan kaki melintasi area pertanian dan jalan
bebatuan yang licin dan curam sehingga menguras energi pengunjung.
Namun rasa lelah berjalan kaki dari
lokasi parkir kendaraan menuju air terjun akan terbayarkan ketika anda melihat
pemandangan air terjung setinggi kurang lebih ±10 meter dengan air yang masih
jernih turun dari celah – celah bukit kapur di sekitarnya. Saran penulis ketika
anda berkunjung ke Air Terjun Kedung Gupit ini bawalah pakaian ganti dan sandal
gunung mengingat medan yang harus menyusuri sungai terlebih dahulu.
Dari air terjun Kedung Gupit di
Desa Krondonan, anda dapat melanjutkan perjalanan kembali ke arah selatan
menuju Kecamatan Sekar dengan waktu tempuh ±60 menit. Di sana akan melihat sisi
lain Bojonegoro yang selama ini dikenal dengan dataran rendah dan udara yang
panas. Di Sekar ini anda tidak akan menjumpai Bojonegoro sebagai daerah yang
identik dengan suhu panas dan dataran rendah, karena disini anda akan dibawa
menuju daerah tertinggi di Kabupaten Bojonegoro, Negeri Atas Angin di Desa
Deling, Kecamatan Sekar. Namun bagi anda yang belum mengenali medan harap
mengenderai kendaraan dengan hati – hati mengingat jalan yang dilalui masih
rusak. Namun perjalanan anda menuju sana akan terbayar dengan keindahan dari
atas bukit. Sejauh mata memandang akan tampak hamparan area pertanian, rumah –
rumah warga yang tampak kecil, area perhutanan jati, dan tampak Kota Bojonegoro
dari kejauhan.
Jika ada yang menyukai tantangan
dapat mencoba wahana flying fox menuruni bukit. Bila anda yang penggemar
olahraga trail, mencoba ke lokasi wisata dengan menggunakan trail akan memacu
adrenalin anda, mengingat jalan yang dilalui amat curam dengan kontur bebatuan.
Sekedar saran waktu yang baik mengunjungi lokasi ini pada dini hari atau sore
mengingat anda dapat melihat keindahan sunrise dan sunset. Jadi jika anda para
pemburu sunrise atau sunset tempat Negeri Atas Angin ini menjadi rekomendasi
penulis. Tapi ingat musim yang tepat berkunjung ke tempat ini adalah menjelang
memasuki musim kemarau karean jika anda berada musim penghujan sedikit
mengganggu perjalanan mengingat medan ke lokasi yang licin dan becek.
Puas setelah dari Negeri Atas Angin
anda bisa kembali ke Kota Bojonegoro, namun sebelum kembali ada satu lagi objek
wisata alam air terjun bernama Air Terjun Pucang yang terletak di Desa Clebung,
Kecamatan Bubulan. Waktu tempuh dari Sekar menuju desa Clebung ±45 menit. Air
terjun yang jernih berpadu dengan pemandangan sekitar air terjun yakni dinding
bebatuan kapur membuat anda takjum bagaimana Tuhan menciptakan alam begitu
indahnya. Tak hanya letaknya yang masuk agak jauh ke dalam hutan menjadi udara
di sekitar air terjun terasa segar dan masih alami, para traveller juga dapat
melihat keindahan hutan jati sekitar lokasi air terjun tersebut.
Namun sebelum menuju air terjun
pertimbangkan fisik anda terlebih dahulu mengingat anda harus kembali berjalan
kaki menuju akses lokasi air terjunnya. Jangan lupa pula bawa pakaian ganti dan
sandal gunung yang nyaman untuk menahan medan licin.
Itulah deskripsi singkat potensi
wisata alam Bojonegoro bagi para traveller yang ingin berpetualang sekaligus
merasakan keindahalan alam Indonesia. Namun saran dari penulis untuk
mengunjungi tempat – tempat tersebut para traveller harus bersabar mengingat
medan menuju lokasi yang masih buruk, disamping itu anda harus berkunjung pada
akhir musim penghujan memasuki musim kemarau. Momen saat itu air terjun masih
mengalir begitu deras, berbanding terbalik jika anda berkunjung pada musim
kemarau air terjun tidak akan mengalir begitu deras dan terkesan tidak terlalu
indah. Disamping itu, berkunjung pada musim kemarau akan meminimalisir anda
terkena hujan yang mengganggu jadwal perjalanan anda. So selamat menikmati
keindahan alam Bojonegoro dan Indonesia. Jika kita punya keindahan alam mengapa
kita harus jauh – jauh berwisata ke luar negeri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar