Kerusuhan Haymarket di
Chicago tahun 1886, pembunuhan terhadap Presiden William McKinley tahun 1901,
dan kejadian - kejadian menggemparkan lainnya yang berkenaan dengan kekerasan
yang bersifat anarki di sekitar abad kedua puluh telah meninggalkan kesan bahwa
kaum anarkis adalah orang yang berambut panjang, berjanggut kasar,
hingar-bingar dan menggenggam bom di tangannya. Penekanan kekerasan dalam
ideologi yang bersifat anarki barangkali sebagiannya bisa dikaitkan dengan
Mikhail Bakunin (1814-1876), yang terlahir dari keluarga aristokrat Rusia
tetapi yang kemudian percaya bahwa kebebasan individu yang sepenuhnya hanya
bisa diwujudkan setelah negara dan lembaga - lembaga penopangnya dapat
dihancur-leburkan..
Secara harfiah
anarkisme berasal dari kata Yunani anarchy, yang secara harfiah berarti tidak
mempunyai pemerintahan. Menurut Kropotkin, anarkisme adalah ajaran yang
bertujuan untuk pembebasan masyarakat dari dominasi politik dan ekonomi dari
eksploitasi oleh dorongan non-atau langsung tindakan pemerintah.
Ideologi anarkisme ini
terkait Pangkal tolak pemikiran
anarkisme sesungguhnya sederhana saja, meski kata itu mengandung makna
pengrusakan. Satu - satunya wewenang yang mempunyai kekuatan moral dan
keabsahan adalah wewenang yang oleh setiap individu diberikan kepada dirinya.
Tak seorang pun yang bisa dipaksa untuk melakukan suatu tindakan kecuali
tindakan yang berasal dari kemauannya sendiri.
Menurut konsep Rosseau
tentang kedaulatan rakyat, para anarkis abad kedua puluh di Prancis (dihubungkan
dengan majalah Le Monde Libertaire dan La Liberation) berpendapat bahwa hak
individu untuk mengatur dirinya sendiri tidaklah boleh dikesampingkan, dan
tidak dapat pula diwakilkan. Pelaksanaan hukum bisa saja diwaklkan, tetapi
tidak di dalam pembuatannya. Pembuatan peraturan dan kebijakan adalah hak
istimewa setiap individu, karena merekalah yang mempunyai kepentingan dan kebutuhan.
“Setiap warga negara adalah pengatur dirinya sendiri”, mungkin merupakan ciri
yang paling lebar dari posisi kaum anarkis[1].
Yang dikatakan
anarkisme tentang anarkisme ia nama yang diberikan kepada prinsip teori
kehidupan dan perilaku di mana masyarakat dipahami tanpa pemerintah - harmoni
dalam masyarakat seperti yang diperoleh, tidak dengan penyerahan hukum, atau
dengan ketaatan kepada otoritas apapun, tetapi dengan perjanjian bebas,
conlcuded antara berbagai kelompok, teritorial dan profesional, bebas dibentuk
demi produksi dan konsumsi, seperti juga untuk kepuasan berbagai tak terbatas
kebutuhan dan aspirasi makhluk beradab. "
Ideologi anarkisme
terkenal dengan tokoh - tokohnya seperti William Godwin, Pierre Joseph
Proudhon, Michael Bakunin, dan Piotr Kropotkin.
·
William Godwin (1756 – 1836) terkenal
melalui buku nya „Enquiry Concerning Political Justice“ (1773), yang berbicara
tentang gerakan-gerakan anarkisme melawan pemerintah, hukum, kepemilikan dan
institusi-institusi negara.
·
Pierre Joseph Proudhon (1809 – 1865)
orang pertama yang menyebut diri nya sebagai „anarkis“ terkenal melalui essay
nya „Property is Theft“ and „Property is
Freedom“ pada tahun 1840.
·
Michael Bakunin (1814 – 1876) terkenal
melalui kritiknya terhadap Marxism, Freedom without socialism is privileg and
injustice but Socialism without freedom is slavery and brutality“
·
Peter Kropotkin (1842 – 1921) ahli
geografi yang mencoba memberikan dasar akademis kepada teori anarkisme
Pergerakan ideologi
anarkisme di dunia diawali pergerakannya di eropa ketika revolusi budak pada
jaman antik / kuno, perjuangan para petani di Eropa, perjuangan pekerja tambang
pada revolusi Inggris, perjuangan kaum
buruh pada revolusi Perancis, perjuangan perlawanan terhadap pemerintah di
Spanyol. Pergerakan anarkisme merambah hingga ke benua Amerika dan Asia, pada perlawanan
terhadap penguasa di Rusia, revolusi di Meksiko, revolusi di Jepang, pergerakan
di Cina, dan perlawanan terhadap kolonialisasi Inggris di India[2].
Bagi Kropotkin dan
paham anarki pada umumnya, kelestarian spesies binatang dan kemajuan sosial
manusia tergantung pada gotong royong dan kerja sama. Manusia tidak bisa bebas
kalau mereka hanya mengejar kepentingan saja, kecuali akan saling terkam[3].
Ideologi anarkisme bisa
dikatakan merupakan ideologi ekstrim yang mana penganut ideologi menghendaki
kebebasan dalam setiap tindakan individu tanpa adanya penguasa yang berkuasa.
Menurut opini penulis, anarkisme bukan sebuah solusi untuk memperoleh hak - hak
politik yang tepat serta hak - hak kesejahteraan karena bagaimanapun dalam
suatu kelompok atau golongan teta harus ada satu sosok yang dihormati dan
memimpin kelompok dan golongan tersebut.
[1] Carlton Clymer
dkk, Pengantar Ilmu Politik (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), hlm 108
[2] Collin Ward, Anarchism:
A Very Short Introduction (Oxford : Oxford University Press, 2004)
[3] Carlton Clymer
dkk, op. cit.; h. 109
DAFTAR PUSTAKA
Carlton Clymer dkk, 2008. Pengantar Ilmu Politik, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Collin Ward, 2004. Anarchism: A Very Short Introduction, Oxford : Oxford University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar