Malang
- Berawal dari fakta ada penolakan surat miskin dari salah satu sekolah
kejuruan negeri di Kota Malang. Sekitar 100-an orang melakukan aksi long march jalan kaki hari ini
(28/09/2012) dari JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur) di kawasan Jalan
Blitar melakukan aksi jalan kaki menuju Dinas Pendidikan, Kota Malang di Jalan
Veteran.
Memulai aksi dari
sekreatariat JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur) di jalan Blitar pukul 07.30
massa yang terdiri dari anak asuh JKJT yang banyak dari anak jalanan, anak
yatim piatu, orang - orang tidak mampu, serta para mahasiswa termasuk
perwakilan dari HIMAPOLITIK UB menyusuri jalan Jakarta, jalan Bandung hingga
tujuan akhir di depan Dinas Pendidikan Kota Malang, jalan Veteran. Sepanjang
jalan peserta aksi melakukan orasi dan menyanyikan lagu - lagu penyemangat
dibawah kawalan dari Polresta Malang. Aksi jalan kaki ini membuat satu lajur
di jalan Veteran harus ditutup, sehingga
memaksa polisi membuat satu lajur untuk dua arah. Hal itu mengakibatkan kemacetan
luar biasa sepanjang jalan Veteran
Ketika sampai di depan
SMKN 2 Malang di Jalan Veteran peserta aksi melakukan aksi jalan mundur hingga
menuju Dinas Pendidikan. Aksi jalan mundur ini melambangkan kemunduran
pendidikan nasional ditandai adanya diskriminasi dalam hal mendapat pendidikan
antara orang mampu dan tidak mampu.
Tepat pukul 08.15
peserta aksi tiba di Dinas Pendidikan Kota Malang. Sesampai di sana beberapa
saat melakukan aksi beberapa perwakilan peserta aksi termasuk Mas Tedja selaku ayah
asuh di komunitas JKJT dipersilakan masuk ke Dinas Pendidikan untuk berdialog
dengan Kepala Dinas Pendidikan dan beberapa perwakilan Kepala Sekolah SMA dan
SMK negeri, kota Malang.
Selama proses dialog di
dalam yang memakan waktu satu jam ini peserta aksi menyuarakan orasi - orasi,
bernyanyi, melakukan aksi teatrikal, dan baca puisi. Pukul 09. 40 para peserta
aksi diizinkan untuk memasuki halaman Dinas Pendidikan Kota Malang. Di sini
Kepala Dinas Pendidikan dan beberapa Kepala Sekolah SMA dan SMK negeri langsung
menemui demonstran dan menjanjikan untuk kembali mengizinkan salah seorang anak
yang tidak mampu untuk bersekolah kembali dan tidak dipungut biaya.
Beliau mengatakan mempersilakan
para anak jalanan, orang tidak mampu untuk terus bersekolah, dan siap memberikan
pendidikan gratis bagi mereka. Pada momen ini pula Dinas Pendidikan melalui
Kepala Dinas Pendidikan memberikan dana pembinaan senilai 10 juta rupiah untuk
pembinaan anak jalanan, orang tidak mampu, dan anak yatim piatu pada perwakilan
komunitas JKJT yang diterima langsung secara simbolis oleh Mas Tedja selaku
ayah asuh JKJT.
Di halaman Dinas
Pendidikan ini pula peserta aksi mengajak pejabat Dinas Pendidikan dan beberapa
Kepala Sekolah bernyanyi bersama menandakan keberpihakan pemerintah kepada orang
- orang yang kurang beruntung. Sekitar 30 menit di halaman Diknas peserta
membubarkan diri pukul 10.05. Difasilitasi polisi, usai aksi peserta kembali ke
sekretariat JKJT menggunakan truk polisi.
Pendidikan merupakan
hak semua anak bangsa, tak peduli itu kaya maupun miskin. Sebagaimana telah
diatur dalam peraturan yang berlaku. Sudah menjadi kewajiban pemerintah
memberikan pelayanan bagi warganya tanpa membedakan kasta. Sebagai rakyat
terutama mahasiswa wajib hukumnya memberikan dukungan moril maupun materiil
bagi orang - orang yang tidak mampu, karena tidak ada satupun orang yang tahu
akan jadi anak jalanan, yatim piatu ataupun orang miskin. (Arm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar