Salah satu perdebatan
besar dalam ekonomi meliputi kontroversi perdagangan bebas adalah peran seperti
apa bagi negara untuk melakukan proteksi. Perdagangan bebas versus proteksi,
proteksi inilah yang seharusnya dilakukan oleh negara untuk mengurangi dampak
dari perdagangan bebas.
Dengan melakukan
tindakan proteksi ini dampaknya akan menyelamatkan pekerjaan banyak orang.
Logikanya ketika kita membeli barang dan produk asing, produsen domestic akan
menderita. Kesadaran bahwa berkembangnya suatu industri yang keahliannya
menjadi tidak terpakai atau yang tunjangan pensiunnya bilang ketika
perusahaannya mendadak menutup pabrik atau bangkrut. Masalah sosial dan pribadi
terjadu cukup signifikan yang disebabkan oleh pengangguran industri, keahlian
yang ketinggalan zaman, dan kebangkrutan akibat persaingan asing.
Masalah ini bisa
ditangani dengan dua cara. Pemerintah bisa melarang impor dan mengorbankan
keuntungan dari perdagangan bebas, menyatakan bahwa pemerintah bersedia
membayar harga lebih tinggi untuk menyelamatkan pekerjaan dalam negeri di
industri yang bisa berproduksi lebih efisien di luar negeri, atau kita bisa
membantu korban perdagangan bebas dengan cara konstruktif, melatih mereka lagi
untuk pekerjaan yang prospektif.
Selain untuk proteksi
tenaga kerja lokal, proteksi dapat melindungi keamanan nasional. Selain menyelamatkan
lapangan pekerjaan, sektor tertentu dalam perekonomian mungkin meminta produksi
karena alasan lain. Proteksi pula juga dapat memperlemah ketergantungan,
terkait erat dengan argument pertahanan nasional adalah klaim bahwa negara -
negara, khususnya negara berkembang atau kecil, mungkin terlalu mengandalkan
salah satu mitra dagang atau lebih untuk banyak barang. Jika suatu negara kecil
sangat mengandalkan makanan atau energi atau beberapa bahan mentah penting
dimana negara besar punya keunggulan komperatif, mungkin sulit bagi negara
kecil tersebut untuk tetap netral secara politik. Beberapa kritikus perdagangan
bebas berpendapat bahwa negara - negara yang lebih besar, seperti Amerika
Serikat, Rusia, dan Cina, secara sadar terlibat dalam perdagangan dengan negara
- negara yang lebih kecil untuk menciptakan jenis ketergantungan ini.
Keempat,
proteksi terhadap perdagangan bebas akan melindungi industri muda. Industri
muda di negara tertentu mungkin mengalami masa sulit untuk bersaing dengan
industri mapan di negara lain. Dalam dunia yang dinamis, industri muda dapat
menjadi matang dalam industri yang kuat di seluruh dunia karena keunggulan
komparatif, dan riil, yang diperoleh. Jika industri seperti ini diperlemah dan
didepak dari pasar ekonomi nasional pada awal kehidupannya, keunggulan
komperatif mungkin tidak akan pernah berkembang.
Referensi
Case, Karl E. dan Fair, Ray C., 2006. Case Fair : Prinsip Ekonomi. New Jersey
: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar