Kamis, 01 November 2012

Pengertian Politik

Menurut Rod Hague, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok - kelompok mencapai keputusan - keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan - perbedaan di antara anggota - anggotanya. Menurut Peter Merkl mengatakan politik dalam bentuk paling baik adalah usaha mencapai tatanan sosial yang baik dan berkeadilan.
Dengan demikian dapat diambil benang merah bahwa politik dalam suatu negara berkaitan dengan kekuasaan (power), pengambilan kekuasaan (decision making), kebijakan publik (public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution). David Easton mengejewantahkan bahwa ilmu politik merupakan studi yang mengenai terbentuknya kebijakan umum. David Easton menambahkan kehidupan politik mencakup bermacam - macam kegiatan yang mempengaruhi kebijakan dari pihak yang berwenang., yang diterima untuk suatu masyarakat, dan yang mempengaruhi cara untuk melaksanakan kebijakan itu.
Dalam islam, politik lebih diartikan sebagai siasah atau taktik, meskipun bermakna konotasi negatif, tapi agama islam telah mengatur bahwa politik itu harus berdasarkan empat hal. Pertama, al Islam, yang berarti penyerahan diri kepada Allah atau Tuhan. Kedua, as Silm yang berarti kedamaian, as Salam yang berarti kesejahteraan. Serta terakir as Salamah yang berarti keamanan dan keselamatan.
Konsep awal dari ilmu politik itu sendiri pada awalnya merupakan suatu bentuk proses belajar bagi para warga, memungkinkan mereka bertindak secara bertanggungjawab, dan membantu mereka mengejar kepentingan - kepentingan masyarakat secara rasional dan cerdik. Selain itu ilmu politik juga menaruh perhatian pada asas - asas moral yang abstrak seperti wewenang, komunitas, tanggung jawab, kebebasan, kepentingan publik, keputusan rasional, revolusi, persamaan, dan perwakilan.
Tujuan akhir dari politik itu sendiri menurut Plato yaitu kesejahteraan bersama, kesejahteraan semuanya itulah yang menjadi tujuan yang sebenarnya dan itu pulalah yang menentukan nilai pembagian pekerjaan. Pada suatu negara yang ideal itu golongan pengusaha itu menghasilkan, tetapi tidak memerintah. Golongan penjaga melindungi, tetapi tidak untuk memerintah. Golongan cerdik pandai diberi makan dan dilindungi oleh, dan mereka memerintah. Pijakan dari golongan - golongan itu sendiri yaitu bijaksana, berani, menguasai diri, dan mampu menjalin kerja sama budi keempat bagi masyarakat yaitu keadilan.
Oleh karena itu negara harus bebas dari para penguasa dan para pemimpin yang bersifat rakus dan jahat. Selain itu semua orang harus hidup dengan moralitas yang baik dan terpuji, terlebih bagi mereka yang berkuasa dan memerintah, bukan saja harus memiliki keempat kebajikan pokok yang mengendalikan dan yang menuntun ketiga bagian jiwa mereka yang sebenarnya merupakan karakter dan sifat - sifat dasar dari mroalitas yang baik dan terpuji itu.
Politik haruslah berlandaskan kepada kebajikan karena kebajikan itu berisi pengetahuan tentang yang baik - baik. Oleh karena itu, bagaimana membangun negara dan pemerintahan agar di dalamnya orang tertarik pada kebajikan tersebut. Dengan demikian pelaksanaan pemerintahan mengacu pada agama, kepercayaan yang transedental, ruhaniah, dan metafisika

DAFTAR PUSTAKA



Anwar, Fananie, 2009. Politik Islam Politik Kasih Sayang. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka
Bandiyah dan Haboddin, Muhtar, 2010. Kompilasi Bahan Kuliah Pengantar Ilmu Politik. Malang
Budiarjo, Miriam, 2008. Dasar - Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Busroh, Abu Daud, 2008. Ilmu Negara. Jakarta : Bumi Aksara
Maksum, Ali, 2010. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Ar Ruzz Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar