Sabtu, 29 September 2012

Aksi Bersama JKJT



Malang - Berawal dari fakta ada penolakan surat miskin dari salah satu sekolah kejuruan negeri di Kota Malang. Sekitar 100-an orang melakukan aksi long march jalan kaki hari ini (28/09/2012) dari JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur) di kawasan Jalan Blitar melakukan aksi jalan kaki menuju Dinas Pendidikan, Kota Malang di Jalan Veteran.
Memulai aksi dari sekreatariat JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur) di jalan Blitar pukul 07.30 massa yang terdiri dari anak asuh JKJT yang banyak dari anak jalanan, anak yatim piatu, orang - orang tidak mampu, serta para mahasiswa termasuk perwakilan dari HIMAPOLITIK UB menyusuri jalan Jakarta, jalan Bandung hingga tujuan akhir di depan Dinas Pendidikan Kota Malang, jalan Veteran. Sepanjang jalan peserta aksi melakukan orasi dan menyanyikan lagu - lagu penyemangat dibawah kawalan dari Polresta Malang. Aksi jalan kaki ini membuat satu lajur di  jalan Veteran harus ditutup, sehingga memaksa polisi membuat satu lajur untuk dua arah. Hal itu mengakibatkan kemacetan luar biasa sepanjang jalan Veteran
Ketika sampai di depan SMKN 2 Malang di Jalan Veteran peserta aksi melakukan aksi jalan mundur hingga menuju Dinas Pendidikan. Aksi jalan mundur ini melambangkan kemunduran pendidikan nasional ditandai adanya diskriminasi dalam hal mendapat pendidikan antara orang mampu dan tidak mampu.
Tepat pukul 08.15 peserta aksi tiba di Dinas Pendidikan Kota Malang. Sesampai di sana beberapa saat melakukan aksi beberapa perwakilan peserta aksi termasuk Mas Tedja selaku ayah asuh di komunitas JKJT dipersilakan masuk ke Dinas Pendidikan untuk berdialog dengan Kepala Dinas Pendidikan dan beberapa perwakilan Kepala Sekolah SMA dan SMK negeri, kota Malang.
Selama proses dialog di dalam yang memakan waktu satu jam ini peserta aksi menyuarakan orasi - orasi, bernyanyi, melakukan aksi teatrikal, dan baca puisi. Pukul 09. 40 para peserta aksi diizinkan untuk memasuki halaman Dinas Pendidikan Kota Malang. Di sini Kepala Dinas Pendidikan dan beberapa Kepala Sekolah SMA dan SMK negeri langsung menemui demonstran dan menjanjikan untuk kembali mengizinkan salah seorang anak yang tidak mampu untuk bersekolah kembali dan tidak dipungut biaya.
Beliau mengatakan mempersilakan para anak jalanan, orang tidak mampu untuk terus bersekolah, dan siap memberikan pendidikan gratis bagi mereka. Pada momen ini pula Dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas Pendidikan memberikan dana pembinaan senilai 10 juta rupiah untuk pembinaan anak jalanan, orang tidak mampu, dan anak yatim piatu pada perwakilan komunitas JKJT yang diterima langsung secara simbolis oleh Mas Tedja selaku ayah asuh JKJT.
Di halaman Dinas Pendidikan ini pula peserta aksi mengajak pejabat Dinas Pendidikan dan beberapa Kepala Sekolah bernyanyi bersama menandakan keberpihakan pemerintah kepada orang - orang yang kurang beruntung. Sekitar 30 menit di halaman Diknas peserta membubarkan diri pukul 10.05. Difasilitasi polisi, usai aksi peserta kembali ke sekretariat JKJT menggunakan truk polisi.
Pendidikan merupakan hak semua anak bangsa, tak peduli itu kaya maupun miskin. Sebagaimana telah diatur dalam peraturan yang berlaku. Sudah menjadi kewajiban pemerintah memberikan pelayanan bagi warganya tanpa membedakan kasta. Sebagai rakyat terutama mahasiswa wajib hukumnya memberikan dukungan moril maupun materiil bagi orang - orang yang tidak mampu, karena tidak ada satupun orang yang tahu akan jadi anak jalanan, yatim piatu ataupun orang miskin. (Arm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar